Rabu, 21 Agustus 2013

Artikel E-commerce 2



E-commerce dapat di kembangkan dalam suatu perusahaan baik itu dalam skala kecil seperti UKM atau skala besar, perusahaan kini dapat melakukan transaksi secara online dan kapan saja serta dapat memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli tanpa ada batasan apapun untuk dapat menggunakan e-commerce ada beberapa tahapan dalam pengembangan nya diantara nya adalah berikut ini.
1.       Brochureware
Dalam tahap ini perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai media untuk berpromosi. Istilah “brochurware” sendiri memiliki makna dipergunakannya internet sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik. Jenis-jenis informasi standar yang biasa diletakkan dalam situs perusahaan adalah: profil perusahaan, informasi produk dan pelayanan yang ditawarkan, nomor telepon yang dapat dihubungi, dan lain sebagainya. Pada dasarnya  yang terjadi pada tahap ini adalah dipergunakannya internet sebagai media komunikasi satu arah, dimana para calon pelanggan dapat melakukan pencarian informasi sehubungan dengan seluk beluk perusahaan melalui fasilitas-fasilitas pada situs terkait.

2.       Customer Interactivity
Pada tahapan berikut perusahaan mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah  antara perusahaan dengan para konsumennya . Contohnya adalah fasilitas interactive chatting yang memungkinkan para pelanggan untuk secara interaktif berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan bagian customer service perusahaan secara real time, atau yang lebih canggih lagi melalui fasilitas multimedia seperti tele conference yang memungkinkan seorang pelanggan untuk bertatap muka dengan manajemen perusahaan melalui kamera. Prinsip yang dikembangkan di sini adalah untuk menciptakan relasi atau hubungan interaktif dengan konsumen sebagai salah satu faktor yang menentukan aspek kepuasan dan loyalitas pelanggan. Yang perlu dicatat adalah, secara internal perusahaan, terkadang dibangun pula suatu mekanisme yang memudahkan para karyawan  untuk melakukan komunikasi efektif  melalui penggunaan teknologi informasi. Contohnya adalah penerapan konsep intranet dan groupware sebagai sarana untuk komunikasi, kooperasi, dan kolaborasi.


3.       Transaction Enabler
Tahap berikutnya adalah pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik. Paling tidak terdapat dua jenis transaksi bisnis yang umumnya terjadi. Jenis pertama adalah mekanisme pembelian produk atau jasa oleh konsumen melalui internet. Aktivitas perdagangan seperti pemilihan barang melalui katalog, penawaran harga, sampai dengan pembayaran semuanya dilakukan melalui fasilitas yang tersedia di situs perusahaan. Jenis transaksi kedua adalah yang terjadi antara perusahaan dengan rekanan bisnisnya. Contoh klasiknya adalah pembelian barang-barang yang dibutuhkan perusahaan melalui jaringan ekstranet, yaitu infrastruktur teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pemasok barangnya.

4.       One-to-One Relationship
Pengembangan infrastruktur e-commerce selanjutnya adalah untuk menuju kepada apa yang diistilahkan sebagai “One-to-One Relationship”, yaitu mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu. Secara prinsip yang terjadi di sini adalah mekanisme penjualan produk atau pelayanan berbasis individu, yang memungkinkan masing-masing konsumen untuk berhubungan secara eksklusif dengan individu lain secara bebas. Contoh yang paling jelas adalah dalam bisnis perlelangan atau penjualan mata uang. Dampak dari mekanisme perdagangan seperti ini adalah dimungkinkannya seorang konsumen untuk memperoleh harga spesifik yang berbeda dengan konsumen-konsumen lainnya.

5.       Real Time Organizations
Pada tahap berikut ini yang terjadi adalah bisnis non-stop 24 jam dimana seluruh transaksi telah diambil alis secara otomatis oleh komputer. Secara real time calon penjual dan pembeli melalui situs perusahaan dapat bertemu dan melakukan transaksi saat itu juga. Aspek real time yang dapat dirasakan manfaatnya adalah dapat dikonsumsikannya produk atau pelayanan pada saat itu juga, yaitu ketika pembayaran melalui kartu kredit misalnya telah terotorisasi dari bank yang bersangkutan. Aplikasi yang kompleks merupakan salah satu kunci kerberhasilan sebuah perusahaan yang telah mencapai tahapan pengembangan e-commerce semacam ini.


6.       Communities of Interests
Tahap terakhir dalam evolusi E-Business adalah kemampuan perusahaan dalam membentuk sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan value di internet. Hubungan antara perusahaan dengan konsumen, content partners, advertisers, dan komunitas lainnya akan menciptakan berbagai model bisnis baru yang selanjutnya akan menjadi sebuah peluang usaha yang layak untuk dikembangkan.
Kecepatan evolusi perusahaan dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan e-commerce sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan e-commerce dengan “aman” dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar