E-commerce dapat
di kembangkan dalam suatu perusahaan baik itu dalam skala kecil seperti UKM
atau skala besar, perusahaan kini dapat melakukan transaksi secara online dan
kapan saja serta dapat memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli tanpa
ada batasan apapun untuk dapat menggunakan e-commerce ada beberapa tahapan
dalam pengembangan nya diantara nya adalah berikut ini.
1.
Brochureware
Dalam
tahap ini perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai media untuk
berpromosi. Istilah “brochurware” sendiri memiliki makna dipergunakannya
internet sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik. Jenis-jenis
informasi standar yang biasa diletakkan dalam situs perusahaan adalah: profil
perusahaan, informasi produk dan pelayanan yang ditawarkan, nomor telepon yang
dapat dihubungi, dan lain sebagainya. Pada dasarnya yang terjadi pada
tahap ini adalah dipergunakannya internet sebagai media komunikasi satu arah,
dimana para calon pelanggan dapat melakukan pencarian informasi sehubungan
dengan seluk beluk perusahaan melalui fasilitas-fasilitas pada situs terkait.
2.
Customer Interactivity
Pada
tahapan berikut perusahaan mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya
untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara perusahaan dengan para konsumennya . Contohnya
adalah fasilitas interactive chatting yang memungkinkan para pelanggan untuk
secara interaktif berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan bagian customer
service perusahaan secara real time, atau yang lebih canggih lagi melalui
fasilitas multimedia seperti tele conference yang memungkinkan seorang
pelanggan untuk bertatap muka dengan manajemen perusahaan melalui kamera.
Prinsip yang dikembangkan di sini adalah untuk menciptakan relasi atau hubungan
interaktif dengan konsumen sebagai salah satu faktor yang menentukan aspek
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Yang perlu dicatat adalah, secara internal
perusahaan, terkadang dibangun pula suatu mekanisme yang memudahkan para
karyawan untuk melakukan komunikasi efektif
melalui penggunaan teknologi informasi.
Contohnya adalah penerapan konsep intranet dan groupware sebagai sarana untuk
komunikasi, kooperasi, dan kolaborasi.
3.
Transaction Enabler
Tahap
berikutnya adalah pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya
transaksi bisnis secara elektronik. Paling tidak terdapat dua jenis transaksi
bisnis yang umumnya terjadi. Jenis pertama adalah mekanisme pembelian produk
atau jasa oleh konsumen melalui internet. Aktivitas perdagangan seperti
pemilihan barang melalui katalog, penawaran harga, sampai dengan pembayaran
semuanya dilakukan melalui fasilitas yang tersedia di situs perusahaan. Jenis
transaksi kedua adalah yang terjadi antara perusahaan dengan rekanan bisnisnya.
Contoh klasiknya adalah pembelian barang-barang yang dibutuhkan perusahaan melalui
jaringan ekstranet, yaitu infrastruktur teknologi informasi yang menghubungkan
perusahaan dengan pemasok barangnya.
4.
One-to-One Relationship
Pengembangan
infrastruktur e-commerce selanjutnya adalah untuk menuju kepada apa yang
diistilahkan sebagai “One-to-One Relationship”, yaitu mekanisme yang
memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu. Secara prinsip
yang terjadi di sini adalah mekanisme penjualan produk atau pelayanan berbasis
individu, yang memungkinkan masing-masing konsumen untuk berhubungan secara
eksklusif dengan individu lain secara bebas. Contoh yang paling jelas adalah
dalam bisnis perlelangan atau penjualan mata uang. Dampak dari mekanisme
perdagangan seperti ini adalah dimungkinkannya seorang konsumen untuk
memperoleh harga spesifik yang berbeda dengan konsumen-konsumen lainnya.
5.
Real Time Organizations
Pada
tahap berikut ini yang terjadi adalah bisnis non-stop 24 jam dimana seluruh
transaksi telah diambil alis secara otomatis oleh komputer. Secara real time
calon penjual dan pembeli melalui situs perusahaan dapat bertemu dan melakukan
transaksi saat itu juga. Aspek real time yang dapat dirasakan manfaatnya adalah
dapat dikonsumsikannya produk atau pelayanan pada saat itu juga, yaitu ketika
pembayaran melalui kartu kredit misalnya telah terotorisasi dari bank yang
bersangkutan. Aplikasi yang kompleks merupakan salah satu kunci kerberhasilan
sebuah perusahaan yang telah mencapai tahapan pengembangan e-commerce semacam
ini.
6.
Communities of Interests
Tahap
terakhir dalam evolusi E-Business adalah kemampuan perusahaan dalam membentuk
sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari para konsumen dan rekanan
bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan value di internet. Hubungan
antara perusahaan dengan konsumen, content partners, advertisers, dan komunitas
lainnya akan menciptakan berbagai model bisnis baru yang selanjutnya akan
menjadi sebuah peluang usaha yang layak untuk dikembangkan.
Kecepatan
evolusi perusahaan dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan e-commerce sangat
ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai.
Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan
harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka
yang ingin menerapkan e-commerce dengan “aman” dan “terkendali”, alur
pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar